PemerintahIndonesia harus mengadopsi tiga strategi utama untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan melalui crowdfunding. Pertama, Kementerian Keuangan harus memberikan insentif fiskal atau pajak bagi investor atau donor dalam proyek energi terbarukan skala mikro dan kecil yang dibiayai oleh crowdfunding.
Bagaimana Usaha Mempercepat Pengembangan Pemakaian Energi Listrik Terbarukan – Energi listrik terbarukan, seperti energi angin dan surya, telah menjadi salah satu solusi utama dalam usaha mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun, hingga saat ini, pengembangan dan pemakaian energi terbarukan masih relatif lambat. Untuk meningkatkan peran energi terbarukan dalam masyarakat, diperlukan upaya yang lebih besar untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Usaha untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan harus dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah, industri, dan masyarakat. Pemerintah dapat menyediakan dukungan keuangan dan pembiayaan untuk memfasilitasi pengembangan dan pemakaian energi terbarukan. Pemerintah juga dapat menyediakan insentif fiskal dan hukum untuk mendorong pengembangan teknologi dan pemakaian energi listrik terbarukan. Dengan adanya dukungan pemerintah, industri akan lebih mudah mengembangkan dan menggunakan energi listrik terbarukan. Selain itu, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Masyarakat dapat mendorong industri untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan dengan memberikan dukungan berupa penggunaan produk energi terbarukan. Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mempromosikan dan menggalakkan pemakaian energi terbarukan di sekitar lingkungannya. Usaha mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan juga harus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat. Setiap pihak harus bekerjasama untuk menciptakan situasi yang kondusif untuk meningkatkan peran energi terbarukan dalam masyarakat. Dengan adanya komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan di semua tingkat masyarakat. Penjelasan Lengkap Bagaimana Usaha Mempercepat Pengembangan Pemakaian Energi Listrik Terbarukan1. Memberikan dukungan keuangan dan pembiayaan dari pemerintah untuk memfasilitasi pengembangan dan pemakaian energi Memberikan insentif fiskal dan hukum untuk mendorong pengembangan teknologi dan pemakaian energi listrik Mendorong industri untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan dengan memberikan dukungan berupa penggunaan produk energi Mempromosikan dan menggalakkan pemakaian energi terbarukan di sekitar Melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menciptakan situasi yang Menyediakan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. 1. Memberikan dukungan keuangan dan pembiayaan dari pemerintah untuk memfasilitasi pengembangan dan pemakaian energi terbarukan. Usaha mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan merupakan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Pemerintah dapat memainkan peran penting dalam membantu mendorong pengembangan dan pemakaian energi terbarukan. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memberikan dukungan keuangan dan pembiayaan. Dengan dukungan keuangan dan pembiayaan yang diberikan pemerintah, para pengusaha dapat lebih mudah mengembangkan dan menggunakan sumber energi terbarukan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa teknologi dan proyek energi terbarukan dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Pemerintah dapat memberikan bantuan keuangan dengan cara mengurangi biaya investasi dengan mengurangi tarif pajak, menawarkan insentif keuangan, dan memberikan pinjaman dengan bunga rendah. Selain itu, dukungan keuangan dapat berupa pembiayaan melalui program pemerintah, seperti program pembiayaan yang disediakan oleh Lembaga Pembiayaan Energi Terbarukan RTF atau program subsidi. Program-program ini akan memungkinkan para pengusaha untuk mengurangi biaya investasi dan meningkatkan akses terhadap teknologi dan proyek energi terbarukan. Pemerintah juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat dari pengembangan dan pemakaian energi terbarukan dengan menyediakan edukasi dan informasi untuk masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memahami manfaat dari energi terbarukan dan melihat manfaatnya dalam jangka panjang. Dengan begitu, masyarakat akan lebih mampu menerima dan berpartisipasi dalam usaha mempercepat pengembangan dan pemakaian energi terbarukan. Sebagai contoh, pemerintah dapat mempromosikan penggunaan energi terbarukan dengan memberikan insentif kepada masyarakat yang menggunakan energi terbarukan. Ini akan membantu meningkatkan pemakaian energi terbarukan di komunitas. Dukungan keuangan dan pembiayaan dari pemerintah untuk memfasilitasi pengembangan dan pemakaian energi terbarukan merupakan salah satu usaha yang penting untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi terbarukan. Pemerintah dapat memberikan dukungan keuangan dan pembiayaan melalui berbagai program dan insentif untuk membantu para pengusaha dan masyarakat untuk meningkatkan akses terhadap teknologi dan proyek energi terbarukan. Dengan cara ini, pemerintah dapat berperan aktif dalam mempercepat pengembangan dan pemakaian energi terbarukan di seluruh masyarakat. 2. Memberikan insentif fiskal dan hukum untuk mendorong pengembangan teknologi dan pemakaian energi listrik terbarukan. Usaha untuk mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan membutuhkan dukungan dari berbagai sektor. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memberikan insentif fiskal dan hukum untuk mendorong pengembangan teknologi dan pemakaian energi listrik terbarukan. Insentif fiskal dapat berupa pengurangan pajak atau subsidi bagi perusahaan yang menggunakan teknologi listrik terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan biomas. Tujuan dari insentif fiskal ini adalah untuk memotivasi perusahaan untuk beralih ke energi listrik terbarukan dan membantu mengurangi biaya produksi. Ini juga akan membantu dalam meningkatkan aksesibilitas energi listrik terbarukan ke konsumen. Selain insentif fiskal, hukum juga dapat digunakan untuk mendorong pengembangan teknologi listrik terbarukan. Negara bisa menetapkan regulasi yang mengharuskan perusahaan untuk menggunakan energi listrik terbarukan untuk produksi. Ini akan memaksa perusahaan untuk beralih ke teknologi listrik terbarukan untuk menjaga produksi mereka tetap berjalan lancar. Hukum juga dapat digunakan untuk mendukung investasi di sektor teknologi listrik terbarukan. Kombinasi insentif fiskal dan hukum akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan teknologi listrik terbarukan. Ini akan membantu meningkatkan pemakaian energi listrik terbarukan di berbagai sektor dan membantu negara mencapai tujuannya dalam mengurangi emisi dan meningkatkan konservasi energi. Oleh karena itu, insentif fiskal dan hukum dapat memainkan peran penting dalam mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan. Insentif fiskal dapat membantu mengurangi biaya produksi dan memfasilitasi aksesibilitas energi listrik terbarukan. Sementara hukum dapat memaksa perusahaan untuk beralih ke teknologi listrik terbarukan dan mendukung investasi di sektor ini. Ini akan membantu mencapai tujuan pengembangan energi listrik terbarukan. 3. Mendorong industri untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan dengan memberikan dukungan berupa penggunaan produk energi terbarukan. Mendorong industri untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan merupakan cara efektif untuk mempercepat pemakaian energi listrik yang berasal dari sumber terbarukan. Pemerintah dapat mendorong industri untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan dengan memberikan dukungan berupa penggunaan produk energi terbarukan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan dukungan untuk penggunaan produk energi terbarukan. Pertama, pemerintah dapat menetapkan standar untuk produk energi terbarukan. Standar ini harus memastikan bahwa produk yang diproduksi memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk menjadi produk yang ramah lingkungan. Standar ini dapat mencakup aspek seperti efisiensi energi, komponen yang ramah lingkungan, dan lain-lain. Dengan standar ini, industri akan mendapatkan arahan yang jelas tentang bagaimana produk energi terbarukan harus diproduksi agar dapat memenuhi standar ini. Kedua, pemerintah dapat memberikan insentif kepada industri yang mengembangkan teknologi energi terbarukan. Insentif ini dapat berupa pajak, subsidi, dan lain-lain. Ini akan mendorong industri untuk berinvestasi dalam teknologi energi terbarukan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan insentif ini, industri juga akan merasa lebih bersemangat untuk mengembangkan teknologi terbarukan sehingga akan meningkatkan daya saing industri. Ketiga, pemerintah dapat mengadakan program subsidi untuk industri yang menggunakan produk energi terbarukan. Program subsidi ini dapat berupa insentif berupa uang untuk membantu biaya pengembangan produk energi terbarukan. Program ini akan memberikan akses kepada industri untuk mengembangkan produk energi terbarukan sehingga akan meningkatkan pemakaian energi listrik yang berasal dari sumber terbarukan. Mendorong industri untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan dengan memberikan dukungan berupa penggunaan produk energi terbarukan adalah salah satu cara yang efektif untuk mempercepat pemakaian energi listrik yang berasal dari sumber terbarukan. Dengan menetapkan standar, memberikan insentif, dan mengadakan program subsidi, industri akan mendapatkan arahan yang jelas tentang bagaimana mengembangkan produk energi terbarukan dan akan merasa lebih bersemangat untuk mengembangkan teknologi terbarukan. Ini akan meningkatkan pemakaian energi listrik yang berasal dari sumber terbarukan dan dapat digunakan untuk membangun infrastruktur yang lebih ramah lingkungan. 4. Mempromosikan dan menggalakkan pemakaian energi terbarukan di sekitar lingkungan. Promosi dan galakkan pemakaian energi terbarukan di sekitar lingkungan adalah salah satu cara yang efektif untuk mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan. Dengan meningkatkan kesadaran publik tentang manfaat dari energi terbarukan, maka masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan teknologi ini. Ditambah lagi, dengan meningkatkan kesadaran, maka masyarakat akan lebih tertarik untuk menginvestasikan dana mereka ke dalam teknologi ini. Pertama-tama, pemerintah dapat mendorong dan mempromosikan pemakaian energi terbarukan dengan memberikan peraturan yang mengatur produksi dan penggunaannya. Pemerintah juga dapat menawarkan insentif kepada perusahaan atau pengusaha yang menggunakan teknologi ini untuk mempromosikannya. Pemerintah juga dapat membuat kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang energi listrik terbarukan. Ini harus mencakup informasi tentang manfaat pemakaian energi listrik terbarukan, ketersediaan teknologi ini, dan biaya yang terkait. Kemudian, pemerintah dan organisasi non-pemerintah juga dapat mempromosikan pemakaian energi terbarukan di sekitar lingkungan dengan menyediakan lokasi khusus untuk jenis teknologi ini. Misalnya, pemerintah dapat menyediakan rumah listrik terbarukan untuk masyarakat yang ingin membeli mereka, atau membangun pusat energi terbarukan di kota-kota kecil. Ini akan membantu masyarakat yang tidak memiliki akses ke teknologi ini untuk menggunakannya. Selain itu, organisasi non-pemerintah juga dapat melakukan banyak hal untuk mempromosikan dan menggalakkan pemakaian energi terbarukan di sekitar lingkungan. Mereka dapat menggalakkan program pendidikan tentang energi terbarukan, dan menginformasikan masyarakat tentang manfaat dari energi terbarukan. Mereka juga dapat membuat program yang membantu masyarakat untuk membeli atau membangun rumah listrik terbarukan. Kesimpulannya, promosi dan galakkan pemakaian energi terbarukan di sekitar lingkungan adalah salah satu cara yang efektif untuk mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan. Dengan meningkatkan kesadaran publik tentang manfaat dari energi terbarukan, masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan teknologi ini. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat melakukan berbagai hal untuk mempromosikan dan menggalakkan pemakaian energi terbarukan di sekitar lingkungan, seperti menyediakan lokasi khusus untuk teknologi ini, menyediakan rumah listrik terbarukan, dan menggalakkan program pendidikan tentang energi terbarukan. Dengan cara ini, pemakaian energi listrik terbarukan dapat lebih cepat dikembangkan. 5. Melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menciptakan situasi yang kondusif. Ketika berbicara tentang bagaimana mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan, sangat penting untuk mempertimbangkan bagaimana berbagai pihak dapat terlibat. Ini termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat. Dengan menciptakan situasi yang kondusif, semua pihak akan memiliki kesempatan yang seimbang untuk menyumbang pada pengembangan energi listrik terbarukan. Pertama, pemerintah harus terlibat dalam pengembangan energi listrik terbarukan untuk menciptakan situasi yang kondusif. Pemerintah dapat membantu dengan memberikan dukungan keuangan melalui berbagai insentif pajak, dukungan berbasis teknologi, dan bantuan keuangan langsung. Pemerintah juga dapat membantu dengan menciptakan regulasi yang mengharuskan industri untuk beralih ke energi terbarukan. Pemerintah juga dapat membantu dengan memfasilitasi pembiayaan untuk proyek-proyek energi terbarukan untuk membantu membiayai investasi awal. Kedua, industri juga harus diminta untuk berperan aktif dalam pengembangan energi listrik terbarukan. Industri dapat membantu dengan mengembangkan teknologi dan produk energi terbarukan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Industri juga dapat membantu dengan mengembangkan metode produksi yang lebih ramah lingkungan. Industri dapat juga membantu dengan memfasilitasi pembiayaan proyek-proyek energi terbarukan dan menciptakan kebijakan yang mempromosikan pengembangan energi terbarukan. Ketiga, masyarakat juga harus terlibat dalam menciptakan situasi yang kondusif bagi pengembangan energi listrik terbarukan. Masyarakat dapat membantu dengan memberikan dukungan politik dan partisipasi dalam pembangunan proyek-proyek energi terbarukan. Masyarakat juga dapat membantu dengan menyediakan dukungan finansial bagi proyek-proyek energi terbarukan melalui berbagai cara seperti berinvestasi di proyek-proyek tersebut atau menyumbangkan pendanaan. Keempat, berbagai pihak juga dapat berperan dalam menciptakan kesadaran konsumen tentang manfaat pemakaian energi listrik terbarukan. Ini termasuk menyebarkan informasi tentang manfaat energi terbarukan kepada masyarakat dan meningkatkan kesadaran tentang dampak lingkungan dari penggunaan energi fosil. Dengan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap manfaat energi terbarukan, berbagai pihak akan mendorong masyarakat untuk beralih ke energi terbarukan. Kelima, pemerintah juga harus membentuk kebijakan yang dapat mendukung pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan dengan cara yang kondusif. Kebijakan ini dapat berupa insentif pajak untuk proyek-proyek energi terbarukan, subsidi untuk pengembangan teknologi energi terbarukan, dan regulasi yang mengharuskan industri untuk beralih ke energi terbarukan. Kebijakan ini akan membantu meningkatkan akses masyarakat ke energi listrik terbarukan. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat, situasi yang kondusif dapat diciptakan untuk mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan. Pemerintah, industri, dan masyarakat dapat berkolaborasi untuk mengembangkan teknologi dan produk energi terbarukan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, menciptakan regulasi yang tepat, dan menyediakan dukungan finansial dan politik untuk proyek-proyek energi terbarukan. Dengan cara ini, pengembangan energi listrik terbarukan dapat dipersingkat dengan cara yang kondusif dan berkelanjutan. 6. Menyediakan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Usaha untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan harus didukung oleh komitmen dari semua pihak yang terlibat. Komitmen dapat ditunjukkan dalam bentuk beragam, mulai dari mengambil tindakan hukum, menyediakan dukungan finansial, atau mempromosikan pengembangan energi terbarukan. Pemerintah harus bertanggung jawab untuk menyediakan regulasi yang mengatur pengembangan energi terbarukan. Regulasi harus memberikan akses yang merata kepada semua pihak yang terlibat, serta menyediakan insentif untuk pengembangan dan penggunaan energi terbarukan. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan dukungan finansial untuk memfasilitasi pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Ini bisa melalui program subsidi, atau pembiayaan berbasis kebijakan. Ini akan memberikan akses yang lebih luas bagi warga untuk menggunakan energi listrik terbarukan. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa semua pihak yang terlibat, termasuk pengembang, investor, dan pengguna, memiliki akses yang merata kepada informasi dan teknologi. Hal ini akan memfasilitasi proses pengembangan dan pemakaian energi terbarukan. Kemudian, pemerintah juga harus mempromosikan pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Hal ini akan membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap energi terbarukan. Ini juga akan membantu menginspirasi pengembang untuk mengembangkan teknologi dan memfasilitasi akses kepada energi terbarukan. Terakhir, pemerintah harus menetapkan target dan sasaran untuk pengembangan dan pemakaian energi terbarukan. Ini akan memberikan arah yang jelas bagi pengembang dan investor untuk mencapai tujuan tersebut. Ini juga akan membantu menentukan prioritas pengembangan dalam industri. Komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat sangat penting untuk mempercepat pengembangan dan pemakaian energi listrik terbarukan. Dengan memastikan bahwa semua pihak memiliki akses yang merata kepada informasi, regulasi yang tepat, dukungan finansial, dan promosi yang tepat, pengembangan energi terbarukan akan menjadi lebih cepat dan efisien.
Denganmemberikan perhatian lebih pada tata kelola energi panas bumi (geothermal energy), dapat diprediksi bahwa tahun 2025 kontribusi panas bumi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) akan meningkat sebesar 7,2 Gigawatt. Peningkatan pada energi panas bumi dapat memenuhi Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan memiliki relevansi pada tata kelola ekonomi yang mengurangi penggunaan energi tak terbarukan ke energi terbarukan seperti panas bumi (Al Hakim, R. R., 2020).
Berkat teknologi ini, masyarakat bisa menghemat empat kali lipat bila dibanding listrik konvensionalJakarta ANTARA - Teknologi energi baru dan terbarukan EBT, berupa penggabungan panel surya dan power storage system baterai penyimpan energi skala besar yang disebut powerwall karya anak bangsa mulai diterapkan di Indonesia demi mendukung program pemerintah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi udara. Teknologi baterai berkapasitas penyimpanan 8 KWh ini sejatinya telah diluncurkan Baran Energy pada pertengahan tahun lalu, namun baru bisa diterapkan secara sempurna setelah beberapa kali melalui uji coba hingga dipastikan layak digunakan. Victor Wirawan selaku CEO Chief Executive Officer sekaligus pendiri Baran Energy mengungkapkan di Ciawi, Sabtu 8/2/2020, teknologi sudah bisa digunakan masyarakat umum. “Saya bersama anak – anak milenial Indonesia saat ini telah melakukan pemasangan teknologi energi terbarukan ini di sebuah kawasan resor di daerah Ciawi, Bogor. Berkat teknologi ini, masyarakat bisa menghemat empat kali lipat bila dibanding listrik konvensional. "Kami berharap, teknologi bisa menjadi sebuah terobosan di tengah semakin merosotnya cadangan energi fosil di dunia,” papar Victor, saat acara open house di sebuah resor swa energi di Ciawi, Bogor, dimana teknologi Baran terpasang. Lebih lanjut Victor menjelaskan, cara kerja teknologi Baran Energy cukup sederhana, yakni cahaya matahari dikonversi menjadi energi listrik oleh panel surya yang terpasang di atap bangunan, setelah itu dari panel surya energi listrik disalurkan ke peralatan rumah tangga, seperti lampu, kulkas, mesin air, AC, kipas angin dan lain-lain. Baca juga Kembangkan energi baru dan terbarukan, pemerintah gandeng Denmark Baca juga Produksi listrik PLTB Sidrap terus meningkat, April-Oktober tertinggi Sementara kelebihan energinya secara otomatis disalurkan ke penampung, berupa baterai power storage system untuk bisa dimanfaakan pada malam hari, atau saat kekurangan pasokan listrik. Teknologi ini bisa digunakan, khususnya untuk rumah tinggal, tempat usaha, industri menengah, kafe, perkantoran, dan lainnya. Namun, kedepannya Baran Energy juga tengah mengembangkan power storage yang bisa digunakan untuk industri skala besar dengan daya tampung mencapai satu mega what-hour. Victor mengungkapkan, teknologi ini selain bisa dimanfaatkan untuk wilayah-wilayah yang terisolisolir yang tidak bisa dijangkau oleh PLN, juga bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan energi listrik dari cahaya matahari secara gratis yang tersedia sepanjang tahun. “Namun, kami pastikan, teknologi Baran Energy ini akan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Pemakaian juga dipastikan juga akan sangat masif,” ucap pria yang sudah dua tahun melakukan pengembangan dan penyempurnaan teknologi ini. Victor menjelaskan, pengembangan teknologi ini sangat selaras dengan program pemerintah Indonesia ini menargetkan penggunaan energi terbarukan sebanyak 25 persen pada 2025, tapi saat ini baru 11 persen yang baru berjalan, maka dari itu Baran Energy lahir untuk mempercepat serta membantu masyarakat Indonesia dalam energi terbarukan sebagai salah satu alternatif penggunaan listrik dengan melalui inovasinya. Dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini, Baran Energy bekerja sama dengan sejumlah pengembang nasional, yang sedang mengembangkan kawasan properti swa energi. Baca juga PLN tetapkan empat pembangkit energi baru dan terbarukan untuk Papua Baca juga Memanen cahaya matahari di bumi NTT demi target rasio elektrifikasiPewarta Ganet DirgantaraEditor Apep Suhendar COPYRIGHT © ANTARA 2020
Dilansirdari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, konsep dari energi yang terbarukan sendiri baru mulai dikenal secara luas pada tahun 1970-an. Kemunculan dari energi yang terbarukan merupakan sebuah antitesis atas pengembangan dan penggunaan energi yang tidak terbarukan secara masif dan besar - besaran. Selain mempunyai kemampuan untuk bisa dibuat dan dipulihkan kembali, energi yang terbarukan ini dipercaya sebagai salah satu solusi untuk mengatasi polusi lingkungan karena sifatnya
› Ekonomi›Pengembangan Energi Terbarukan... Perlu ada reformasi dari sisi perencanaan, pasar ketenagalistrikan, ataupun kebijakan harga pada sektor energi agar target energi bersih tercapai. Oleh ADITYA PUTRA PERDANA 4 menit baca KOMPAS/IWAN SETIYAWANTeknisi memantau suhu serapan di atas permukaan panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS Cirata yang dikelola PT Pembangkitan Jawa Bali di kawasan Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis 23/9/2021.JAKARTA, KOMPAS — Upaya Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan dinilai mesti lebih optimal, dengan terobosan serta cara-cara yang tak biasa. Hal tersebut dirasa perlu, terutama untuk bisa sejalan dengan Persetujuan Paris. Berbagai upaya penyelarasan mesti dilakukan agar target dalam menekan emisi gas rumah kaca bisa laporan Institute for Essential Services Reform IESR berjudul ”Enabling High Share of Renewable Energy in Indonesia’s Power System by 2030” yang diluncurkan secara daring, Kamis 24/11/2022, ditemukan, energi terbarukan di jaringan listrik pada tahun 2030 dapat menjadi 129 gigawatt GW. Porsi terbesar berupa pembangkit listrik tenaga surya PLTS sebesar 112,1 GW. Temuan dari kajian ini jauh lebih besar dibandingkan rencana pengembangan energi terbarukan di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL 2021-2030 yang hanya menargetkan 20,9 samping itu, bauran energi terbarukan di sektor ketenagalistrikan diproyeksi mencapai 32 persen di sistem Jawa-Bali, 35 persen Sumatera, 35 persen Kalimantan, dan 51 persen Sulawesi. Sementara itu, bauran listrik dari PLTU batubara akan menurun signifikan menjadi hanya 39 persen pada itu berdasarkan skenario sistem energi Indonesia mencapai emisi nol bersih net zero emission/NZE pada 2050, yang selaras dengan target membatasi kenaikan temperatur di bawah 1,5 derajat sesuai dengan Persetujuan Paris. Pada skenario itu, pertumbuhan listrik diasumsikan mencapai 4,5 persen, ditambah permintaan dari akselerasi elektrifikasi di sektor transportasi dan industri heating.Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa pada peluncuran itu mengatakan, dari kajian itu dapat disimpulkan bahwa energi terbarukan dapat mencapai porsi besar dalam sistem energi kelistrikan di PLN pada 2030, yang mencakup Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Bahkan, porsinya bisa mencapai 42 persen.”Dari hasil pemodelan ini, sebenarnya tak ada masalah dengan keandalan dan juga biaya penyediaan listrik yang mengakomodasi bauran energi terbarukan. Ini sangat relevan dengan komitmen Just Energy Transition Partnership JETP yang diumumkan pada G20 di Bali, pekan lalu, yakni emisi puncak 290 juta ton CO2 dan bauran energi terbarukan minimal 34 persen pada 2030,” juga Pembiayaan Jadi Tantangan Menuju Emisi NolMenurut dia, perlu ada upaya dalam peningkatan bauran energi terbarukan dengan melihat keekonomian dari semua kandidat pembangkit secara lebih fair. Pasalnya, harga listrik dari PLTU saat ini sejatinya bukan yang sebenarnya karena masih ada kebijakan subsidi dalam pemenuhan kebutuhan domestik DMO pada batubara yang mengatakan, hal-hal seperti itu perlu diubah. ”Ini memang bukan hal sederhana, tetapi untuk mencapai NZE, kita tak bisa dengan business as usual. Perlu ada reformasi dari sisi perencanaan, pasar ketenagalistrikan, ataupun kebijaan harga pada sektor energi,” ujar dan peta jalanPower System Researcher IESR Akbar Bagaskara mengemukakan, upaya dalam mencapai target yang sejalan dengan Persetujuan Paris perlu, khususnya dalam transformasi sektor pembangkitan. Hal itu termasuk penambahan pembangkit energi terbarukan dengan mempertimbangkan kemampuan pemanfaatan storage tempat penyimpan daya hingga memperbolehkan operasi PLTU secara fleksibel bisa dilakukan sebagai antisipasi ketergantungan terhadap cuaca pada energi terbarukan. ”Untuk memberi ruang penetrasi masif dan mengurangi emisi, pensiun dini PLTU perlu dipertimbangkan dan telah tertuang dalam Perpres Nomor 112 Tahun 2022,” PLTU Ia menambahkan, regulasi yang mengatur pola operasi fleksibel dari PLTU juga diperlukan. Regulasi dan peta jalan yang jelas juga dibutuhkan dalam mendukung upaya peningkatan energi terbarukan, termasuk industri panel surya solar PV.EVP Energy Transition PT Perusahaan Listrik Negara Persero Kamia Handayani menuturkan, ada perbedaan angka permintaan antara yang tertuang dalam RUPTL 2021-2030 yang di atas 400 terawatt jam TWh dan laporan dari IESR sekitar 700 TWh. Selisih itu bisa diisi dengan energi terbarukan, tetapi PLN akan fokus pada pertumbuhan permintaan lebih kompatibilitas dengan Persetujuan Paris, yakni pembatasan kenaikan temperatur 1,5 derajat celsius, kata Kamia, perlu diakui RUPTL 2021-2030 belum selaras sepenuhnya. ”Namun, perlu dilihat juga apakah skenario dalam laporan ini juga sudah kompatibel. Karena pada joint statement di G20 lalu, target emisi puncak adalah 290 juta ton CO2 pada 2030,” ini, Indonesia sudah memutakhirkan target Nationally Determined Contribution NDC menjadi lebih ambisius dengan Enhanced NDC ENDC. Pada 2030, penurunan emisi ditargetkan 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan juga Pendanaan Harus Transparan dan Akuntabel EditorMUHAMMAD FAJAR MARTA
HQLx8. y7cszy45z5.pages.dev/163y7cszy45z5.pages.dev/447y7cszy45z5.pages.dev/116y7cszy45z5.pages.dev/112y7cszy45z5.pages.dev/14y7cszy45z5.pages.dev/468y7cszy45z5.pages.dev/193y7cszy45z5.pages.dev/397
bagaimana usaha mempercepat pengembangan pemakaian energi listrik terbarukan