UrutanAcara Doa Lingkungan Katolik Tinggalkan Balasan DOA Lingkungan selasa, 15-oktober-2019 1. Lagu pembuka Menghadap tuhan No. 603 2. Tanda salib Mari kita menandai diri kita dengan tanda kemenangan kristus P: Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, U: Amin 3. Salam pembuka Selamat malam Bapak Ibu yang terkasih didalam Tuhan 4. Kata pembukaan
- Pengusiran setan atau Eksorsisme adalah bagian tak terpisahkan dan pewartaan Yesus mengenai Kerajaan Allah. Injil Sinoptik menempatkan eksorsisme dalam peristiwa-peristiwa penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus. Ditekankan suatu realitas kejahatan yang berada di balik penderita sakit. Hal ini dapat dilihat pada peristiwa setanik di Gerasa, Matius 828-34. Markus 51-20; Lukas 826-39; orang bisu yang kerasukan. Matius 932-33 ; orang buta sekaligus bisu yang kerasukan, Matius 1222-37; peristiwa setanik di Kapernaum, Markus 121-28; Lukas 431-37. Kisah Para Rasul menceritakan eksorsisme dalam kerangka pelayanan para rasul padajemaat misalnya perempuan yang memiliki roh tenung, Kisah 1616-18; kisah anak-anak Skewa, Kisah 1911-17. • Doa Utama kepada Kerahiman Ilahi secara Katolik untuk Meminta dan Mendapatkan Kerahiman Allah Doa untuk Mengusir Setan dan Kuasa Gelap secara Katolik 1. Ya Tuhan Allah, ampunilah aku, hamba-Mu. Aku ini bagaikan wadah tak berguna karena banyak mereka yang menghadang aku. Rengutlah dan bebaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bantulah aku, carilah aku yang hilang, Baharuilah aku bagi-Mu bila sudah Kautemukan, janganlah tinggalkan daku bila sudah Kaupulihkan kembali. Supaya dengan demikian aku selalu mencarikannya kepada-Mu, Sebab aku mengetahui bahwa engkau telah menebus aku dengan kuasa-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Beberapa waktu lalu, sejumlah pemuka agama menghadiri kursus tentang bagaimana pengusiran roh jahat di Roma, Italia. Agenda yang berlangsung sepekan penuh tersebut meliputi diskusi dan kuliah umum yang membahas teknik pengusiran roh jahat, termasuk penggunaan telepon seluler, seperti yang disampaikan Kardinal Ernest Simoni asal Albania.
Jakarta Eksorsisme dalam Katolik adalah praktik spiritual, yang dilakukan dengan maksud mengusir atau mengalahkan kekuatan jahat, seperti setan atau roh-roh jahat, dari individu yang terkena pengaruhnya. Praktik ini dilakukan oleh seorang imam yang memiliki otoritas gerejawi, untuk melawan kehadiran kejahatan rohani. Eksorsisme dalam Katolik dianggap sebagai tindakan sakramental, dan dilakukan dalam konteks keimanan dan pelayanan pastoral. Tujuan utamanya adalah membantu individu yang terkena gangguan rohani, agar mendapatkan pembebasan dan keselamatan. Proses eksorsisme melibatkan doa-doa khusus yang diucapkan oleh imam, dalam rangka melawan kekuatan jahat. Sejarah Hari Lansia Nasional 2023, Mendorong Kebijakan dan Perubahan Sosial Imam Syafi'i Adalah Ulama Besar dan Pendiri Mazhab Fiqih, Simak Penjelasannya 3 Perbedaan Amnesti dan Abolisi dalam Sistem Hukum, Simak Penjelasannya Sebelum melakukan eksorsisme, imam biasanya melakukan penyelidikan dan evaluasi yang cermat, untuk memastikan bahwa situasi yang dihadapi oleh individu tersebut memang berkaitan dengan pengaruh kekuatan jahat. Eksorsisme dalam Katolik mengajarkan bahwa praktik ini tidak umum dilakukan, atau digunakan sebagai solusi untuk setiap masalah. Eksorsisme hanya direkomendasikan dalam kasus-kasus yang telah diuji, dan diakui secara pasti sebagai kasus yang membutuhkan intervensi rohani. Berikut ini eksorsisme dalam Katolik yang rangkum dari berbagai sumber, Kamis 23/5/2023. Kemarin, Jumat Agung diperingati dengan khidmat di berbagai gereja di Ibu Kota. Ratusan umat Katolik di Gereja St. Robertus Bellarminus, Cililitan, Jakarta Timur, menyaksikan prosesi jalan salib yang memvisualisasikan kisah pengorbanan Yesus untuk me...Ilustrasi eksorsisme atau pengusiran setan di Srilanka atau dikenal dengan nama Daha Ata Sanniya SANKA VIDANAGAMA / AFP0Eksorsisme dalam Katolik memiliki akar yang sangat kuno, bermula dari zaman Yesus Kristus dan pewarisan ajaran-Nya kepada para rasul. Eksorsisme menjadi bagian penting dari tradisi gerejawi, dan merupakan praktik spiritual yang diakui dan dijalankan oleh Gereja Katolik hingga saat ini. Dalam Perjanjian Baru, Kitab Suci mencatat beberapa kejadian di mana Yesus melakukan eksorsisme untuk mengusir roh-roh jahat. Yesus mengajarkan kepada para rasul-Nya tentang kekuasaan dan otoritas untuk melawan kekuatan jahat. Para rasul kemudian meneruskan ajaran ini, dan melaksanakan eksorsisme sebagai bagian dari pelayanan mereka. Selama berabad-abad, eksorsisme terus dilakukan dalam komunitas-komunitas Katolik di seluruh dunia. Pada awalnya, eksorsisme lebih sering dilakukan dalam konteks pembaptisan orang dewasa, yang baru masuk ke dalam iman Katolik. Eksorsisme tersebut merupakan bagian dari ritus pembaptisan, yang melibatkan penolakan terhadap setan dan pengusiran roh jahat dari individu yang akan dibaptis. Pada abad ke-4, Gereja Katolik mengeluarkan dekrit yang mengharuskan eksorsisme dilakukan oleh imam yang memiliki otoritas gerejawi. Selain itu, diperkenalkan pula Rituale Romanum, sebuah buku liturgi yang berisi panduan dan doa-doa eksorsisme yang diakui oleh Gereja. Dalam sejarahnya, Gereja Katolik selalu mengingatkan bahwa eksorsisme harus dilakukan dengan bijaksana, hati-hati, dan dalam ketaatan terhadap otoritas gerejawi. Gereja juga menekankan pentingnya pendekatan medis dan psikologis, dalam mengidentifikasi kemungkinan gangguan rohani. Eksorsisme hanya direkomendasikan dalam kasus-kasus yang telah diuji dan diakui secara pasti sebagai kasus yang membutuhkan intervensi pria lakukan eksorsisme di dalam kereta Photo CEN/ eksorsisme dalam Gereja Katolik melibatkan serangkaian langkah dan ritual, yang dilakukan oleh seorang imam yang memiliki otoritas gerejawi. Berikut adalah beberapa langkah umum yang terlibat dalam proses eksorsisme Penyelidikan dan Evaluasi Sebelum melakukan eksorsisme, imam akan melakukan penyelidikan dan evaluasi terhadap individu yang diduga terkena pengaruh kekuatan jahat. Tujuannya adalah untuk memahami situasi secara holistik, mencari tahu apakah ada tanda-tanda gangguan rohani yang nyata, dan memastikan bahwa eksorsisme adalah tindakan yang tepat dalam kasus tersebut. Dalam beberapa kasus, imam dapat bekerja sama dengan ahli medis atau psikolog untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi individu tersebut. Persiapan Rohani Sebelum eksorsisme, imam dan individu yang akan menjalani eksorsisme akan melakukan persiapan rohani. Ini melibatkan doa-doa, konseling, dan pertobatan. Individu tersebut juga akan diarahkan untuk meningkatkan kehidupan spiritualnya, memperkuat iman, dan melibatkan diri dalam sakramen-sakramen Gereja. Pelaksanaan Eksorsisme Eksorsisme biasanya dilakukan di gereja atau tempat suci yang sesuai. Selama proses ini, imam akan memimpin doa-doa eksorsisme yang telah ditetapkan oleh Gereja Katolik. Doa-doa ini mengutuk kehadiran kejahatan rohani dan memohon pertolongan dan pembebasan bagi individu yang terkena dampaknya. Imam juga bisa menggunakan tanda salib, air suci, atau objek-objek berkat untuk membantu dalam proses eksorsisme. Penutup dan Tindak Lanjut Setelah sesi eksorsisme selesai, imam akan mengucapkan doa penutup dan memberikan penghiburan rohani kepada individu yang menjalani eksorsisme. Penting untuk memberikan dukungan pastoral, dan bimbingan kepada individu tersebut setelah eksorsisme selesai. Proses penyembuhan dan pemulihan bisa berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama, dan imam dapat memberikan saran dan dukungan spiritual yang akan Keberadaan Kekuatan Jahat Gereja Katolik meyakini bahwa keberadaan kekuatan jahat, seperti setan atau roh-roh jahat, adalah nyata. Dalam ajaran Katolik, setan dipandang sebagai makhluk spiritual jahat yang memberontak terhadap Allah, dan berusaha mencelakakan umat manusia. Gereja percaya bahwa keberadaan kekuatan jahat ini terungkap dalam Kitab Suci, dan diakui secara teologis. Eksorsisme sebagai Tindakan Pastoral dan Sakramental Gereja Katolik melihat eksorsisme sebagai tindakan pastoral, yang dilakukan untuk membantu individu yang terkena pengaruh kekuatan jahat. Eksorsisme dianggap sebagai bagian dari pelayanan pastoral Gereja, dalam memberikan pembebasan rohani dan kesembuhan kepada individu yang membutuhkannya. Dalam pandangan Gereja, eksorsisme juga dianggap sebagai tindakan sakramental, yang dilakukan dalam konteks iman Katolik dan kehidupan gerejawi. Pendekatan yang Terintegrasi Gereja Katolik menekankan pentingnya pendekatan yang terintegrasi, dalam menghadapi situasi yang melibatkan kehadiran kejahatan rohani. Dalam konteks eksorsisme, Gereja mendorong kombinasi antara evaluasi rohani, medis, dan psikologis. Sebelum melangkah ke proses eksorsisme, penting untuk melakukan penyelidikan yang cermat dan memastikan bahwa situasi yang dihadapi oleh individu tersebut memang berkaitan dengan pengaruh jahat. Gereja juga menyoroti pentingnya konsultasi dengan ahli medis dan psikolog dalam rangka memperoleh pemahaman yang komprehensi, tentang kondisi individu yang terlibat. Keterlibatan Otoritas Gerejawi Gereja Katolik menekankan pentingnya penggunaan eksorsisme dengan bijaksana dan hati-hati. Eksorsisme tidak boleh dilakukan secara sembarangan, atau sebagai respons terhadap setiap masalah. Gereja memandang eksorsisme sebagai tindakan sakramental, yang membutuhkan otoritas gerejawi. Hanya imam yang memiliki otoritas gerejawi yang ditunjuk oleh Uskup, yang berwenang dan berhak melaksanakan eksorsisme. Otoritas gerejawi memastikan bahwa eksorsisme dilakukan sesuai dengan panduan dan norma Gereja, serta menjaga integritas dan keselamatan individu yang menjalani eksorsisme. Pertobatan, Pengampunan, dan Hidup yang Saleh Dalam konteks eksorsisme, Gereja Katolik menekankan pentingnya pertobatan, pengampunan, dan hidup yang saleh. Eksorsisme dipandang sebagai bagian dari perjalanan spiritual individu yang terkena pengaruh kekuatan jahat. Proses eksorsisme disertai dengan serangkaian langkah, untuk memperkuat iman dan pertobatan individu yang menjalani eksorsisme. Selain melalui doa-doa eksorsisme, individu juga didorong untuk berpartisipasi dalam sakramen-sakramen Gereja, terutama Sakramen Tobat dan Ekaristi.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bacaan Lukas 6:12-19. Yesus memanggil kedua belas rasul. 6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: 6:14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan
- Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Yesus Mengusir Roh Jahat dari Orang Gerasa. RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 11 32-40, dan bacaan InjilMarkus 5 1-20. Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 30 Januari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil. Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus. Hari ini Yesus bertemu dengan seseorang yang sudah sekian lama kerasukan roh jahat dan tinggal di pekuburan. Tidak seorang pun bisa membebaskannya dari roh jahat. Dia sudah sering dibelenggu tetapi mampu memutus rantai pengikatnya. Roh jahat yang menguasainya tidak sembarangan. Roh itu menyebut dirinya “Legion’ karena mereka banyak. Di sini mau dikatakan betapa hebatnya kuasa roh jahat yang menguasai orang tersebut. Kisah tentang orang yang kerasukan dimaksudkan untuk menampakkan bagaimana kuasa roh jahat itu merusak gambar/citra Allah yang ada dalam diri orang yang kerasukan itu. Maka yang penting di sini bukan sakit orang itu, tetapi kehancuran wajah Allah dalam dirinya yang dirusak oleh roh jahat itu. Siang malam orang itu berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Justru karena alasan inilah, Yesus tidak dapat tinggal diam. Maksud kedatangan dan pewartaanNya ialah menyatakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Ia datang untuk menghadirkan Kerajaan itu. Maka segala kuasa roh jahat yang menghalangi harus diusir dan dikalahkan. Baca juga Renungan Harian Katolik Senin 30 Januari 2023, Hidup dengan Mengandalkan Kekuatan Allah Ada komunikasi menarik antara Yesus dengan setan bernama Legion yang mendiami orang itu. Yesus berkata, "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Mrk 58. Lalu Legion berteriak, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku! Markus 57. Ada apa antara Kau dan aku sehingga Kau berurusan denganku? Kata-kata ini muncul dari roh jahat yang merasa tertekan karena kehadiran Yesus yang dikenalnya sebagai Anak Allah yang Mahatinggi. Roh jahat mengenal asal-usul dan martabat ilahi Yesus. Kehadiran Yesus dirasakan sebagai pengganggu. Melihat kehadiran Yesus dan mendengarkan perkataanNya saja, roh jahat sudah merasa tersiksa. Baca juga Renungan Harian Katolik Senin 30 Januari 2023, Hai Roh Jahat, Keluarlah dari Orang Ini Pengalaman kerasukan roh jahat pun bisa kita alami. Ketika kita merasa alergi dengan Yesus entah ajaranNya, cara hidupNya atau pun perilakuNya. Ketika kita tidak ingin ke Gereja, malas berdoa, tidak bersemangat mengikuti kegiatan-kegiatan di lingkungan atau paroki; ketika kita tidak setia pada suami, istri, anak, keluarga, saudara-saudari, komunitas, panggilan, pekerjaan, pada saat seperti inilah, roh jahat telah menguasai diri kita. Dalam kondisi seperti ini kita justru membutuhkan Yesus. Kita butuh sapaan dan jamahan Yesus. Kita ingin agar Yesus mengusir roh jahat yang bercokol dalam diri kita. Kita membutuhkan bantuan dan kuasaNya. Perjumpaan dengan Yesus dapat mengubah hidup kita. Kontemplasi Kita sering diperdaya dan berada dalam keadaan tak berdaya, kasar, merusak, menyerang, tak teratur, liar, anti kebaikan dan kebenaran. Langkah paling baik adalah berjumpa Yesus, berjumpa Dia dalam doa, dalam sakramen-sakramen Gereja. Doa Tuhan, bebaskanlah kami dari segala yang jahat, dari kuasa kegelapan dan perbudakan setan. Sucikanlah badan kami dan kuduskanlah jiwa kami, senantiasa. Engkau yang berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin. Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Senin. Selamat beraktivitas. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. Teks Lengkap Bacaan Senin 30 Januari 2023 BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 30 Januari 2023. Tokopedia Bacaan Pertama Ibrani 11 32-40 "Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita, tanpa kita." Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing. Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik. Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan. Demikianlah Sabda Tuhan. U Syukur Kepada Allah. Mazmur Tanggapan Mzm. 3120,21,22,23,24 Refr. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, kalian semua yang berharap kepada Tuhan. 1. Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu. 2. Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap pembantahan lidah. 3. Terpujilah Tuhan! Ia telah menunjukkan kasih setia-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan! 4. Dalam kebingunganku aku menyangka, "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu." Tetapi ternyata Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong. 5. Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya! Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang yang congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung. Bait Pengantar Injil PS 953 Refr. Alleluya, alleluya. Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Bacaan Injil Markus 51-20 "Hai roh jahat, keluarlah dari orang ini!" Inilah Injil suci menurut Lukas Sekali peristiwa, sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang danau Galilea, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepada-Nya seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan. Orang itu diam di sana dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekali pun! Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantai itu diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu. Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya. Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, “Siapa namamu?” Jawabnya, “Namaku Legion, karena kami banyak.” Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana , di lereng bukit, sekawanan babi sedang mencari makan. Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya, “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, dan biarkanlah kami memasukinya!” Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu, dan memasuki babi-babi itu. Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu! Mereka menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang telah terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk; orang yang tadinya kerasukan legion itu, kini berpakaian dan sudah waras. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceritakan apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Yesus. Tetapi Yesus tidak memperkenankannya. Yesus berkata kepada orang itu, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat Tuhan atasmu, dan ceritakan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala yang telah diperbuat Yesus atas dirinya, dan mereka semua menjadi heran. Demikianlah Sabda Tuhan. U Terpujilah Kristus. Renungan Harian Katolik lainnya Ikuti berita di GOOGLE NEWS